Rabu, 01 Juli 2015

MINGGU KE 9



Penanganan Kesalahan & Help Dokumentasi


Kesalahan dan Slip
Error (Kesalahan), tidak ada aplikasi yg berjalan sempurna sebelum melewati berbagai
rentetan kesalahan semakin besar aplikasi yang dibuat, semakin banyak kesalahan yang dapat
timbul.
Sebuah kompilator akan sering menemui program yang mengandung kesalahan, maka
kompilator harus memiliki strategi apa yang harus dilakukan untuk menangani kesalahan -
kesalahan tersebut
Sebuah kompilator akan sering menemui program yang mengandung kesalahan, maka kompilator harus memiliki strategi apa yang harus dilakukan untuk menangani kesalahan - kesalahan tersebut.

Jenis – jenis Kesalahan

Kesalahan Leksikal
Misalnya kesalahan mengeja keyword,
contoh: then ditulis ten
Kesalahan Sintaks
Misalnya pada operasi aritmatika kekurangan jumlah paranthesis (kurung).
contoh : A:=X+(B*(C+D)         
Kesalahan Semantik
Tipe data yang salah, misal tipe data integer digunakan untuk variabel string.
            Contoh :           Var      Siswa : Integer
                                                Siswa := 'Aka'              {tipe string}
Variabel belum didefinisikan tetapi digunakan dalam operasi.
            Contoh :           B := B + 1         {B belum didefinisikan}

Petunjuk Pencegahan Kesalahan
Petunjuk Pencegahan Kesalahan terdiri dari :
-Mendeteksi kesalahan
-Melaporkan kesalahan
-Tindak lanjut perbaikan / pemulihan

Pelaporan kesalahan yang dilakukan oleh sebuah kompilator yang menemukan kesalahan meliputi :
-Kode kesalahan
-Pesan kesalahan dalam bahasa natural
-Nama dan atribut identifier
-Tipe – tipe yang terkait bila type checking
Contoh : Error Message : Error 162  jumlah: unknown identifier
Kode kesalahan = 162
Pesan kesalahan = unknown identifier
Nama identifier = jumlah
Adanya pesan kesalahan tersebut akan memudahkan pemrogram dalam mencari dan mengoreksi sumber dari kesalahan.

Pada saat kompilator menemukan kesalahan terdapat beberapa tingkatan reaksi diantaranya adalah :
Reaksi yang tidak dapat diterima (tidak melaporkan error)
-Kompilator crash : berhenti atau hang
-Looping : kompilator masih berjalan tapi tidak pernah berakhir karena looping tak berhingga (indefinite/onbounded loop)
-Menghasilkan program objek yang salah : kompilator melanjutkan proses sampai selesai tapi program objek yang dihasilkan salah. Ini berbahaya bila tidak diketahui pemrogram, karena baru akan muncul saat program dieksekusi.

Reaksi yang benar tapi kurang dapat diterima dan kurang bermanfaat. Kompilator menemukan kesalahan pertama, melaporkannya, lalu berhenti (halt). Ini bisa muncul bila pembuat kompilator menganggap jarang terjadi kemunculan error dalam program sehingga kemampuan kompilator untuk mendeteksi dan melaporkan kesalahan hanya satu untuk setiap kali kompilasi. Pemrogram akan membuang waktu untuk melakukan pengulangan kompilasi setiap kali terdapat sebuah error.

Reaksi yang dapat diterima
-Reaksi yang sudah dapat dilakukan, yaitu kompilator melaporkan kesalahan / error, dan selanjutnya melakukan:
Recovery / pemulihan, lalu melanjutkan menemukan kesalahan / error yang lain bila masih ada.
Repair / Perbaikan kesalahan, lalu melanjutkan proses translasi dan menghasilkan program objek yang valid. Kebanyakan kompilator dewasa ini sudah memiliki kemampuan recovery dan repair.
-Reaksi yang belum dapat dilakukan, yaitu kompilator mengkoreksi kesalahan, lalu menghasilkan program objek sesuai dengan yang diinginkan pemrogram. Disini komputernya sudah memiliki kecerdasan untuk mengetahui maksud pemrogram. Tingkatan respon ini belum dapat diimplementasikan pada kompilator yang ada dewasa ini.

Petunjuk Memperbaiki Kesalahan

Tujuannya mengembalikan kondisi parser ke kondisi stabil (supaya bisa melanjutkan proses parsing ke posisi selanjutnya). Strategi yang dilakukan error recovery sebagai berikut :
-Mekanisme Ad Hoc
Recovery yang dilakukan tergantung dari pembuat kompilator sendiri/Spesifik, dan tidak terikat pada suatu aturan tertentu. Cara ini biasa disebut juga special purpose error recovery.

-Syntax Directed Recovery
Melakukan recovery berdasarkan syntax
Contoh : ada program
                                       begin
                                                   A:=A+1
                                                 B:=B+1;
                                                 C:=C+1
                                      end;
kompilator akan mengenali sebagai (dalam notasi BNF)
            begin < statement>?<statement>;<statement>end;
? akan diperlakukan sebagai “;”

-Secondary Error Recovery
Berguna untuk melokalisir kesalahan / error, caranya :
Panic mode
Maju terus dan mengabaikan teks sampai bertemu delimeter (misal ‘;’)
contoh :
                        IF A := 1
                            Kondisi := true;
Teks diatas terjadi kesalahan karena tidak ada instruksi THEN, kompilator akan maju terus sampai bertemu ‘;’
Unit deletion
Menghapus keseluruhan suatu unit sintaktik (misal: <block>,<exp>,<statement> dan sebagainya), efeknya sama dengan panic mode tetapi unit deletion memelihara kebenaran sintaksis dari source program dan mempermudah untuk melakukan error repairing lebih lanjut.

-Context Sensitive Recovery
            Berkaitan dengan semantik,misal bila terdapat variabel yang belum dideklarasikan(undifined variabel) maka diasumsikan tipenya berdasarkan kemunculannya.
Contoh :
                        B:= 'nama'
sementara diawal program variabel B belum dideklarasikan, maka  berdasarkan kemunculannya diasumsikan variabel B bertipe string.

Jenis-jenis document dan alat bantu
- Tidak pernah suatu penggantian untuk desain tidak baik, tetapi
penting.
- Sistem sederhana _ user memanggil dan menggunakannya, berikan nama.
- Hampir sebagian sistem dengan banyak fitur membutuhkan
help/bantuan.

Jenis-jenis Bantuan:
- Tutorial
- Review/Referensi yang cepat
- Manual Referensi (Penjelasan lengkap)
- Bantuan untuk context-sensitive (spesifikasi tugas)
Ada sebagian pendapat menyatakan bahwa sistem yang interaktif
dijalankan tanpa membutuhkan bantuan atau training. Hal ini mungkin
ideal, akan tetapi jauh dari kenyataan. Pendekatan yang lebih
membantu adalah dengan mengasumsikan bahwa user akan
membutuhkan bantuan pada suatu waktu dan merancang bantuan (help) ke dalam sistem.

Isu Presentasi dalam Help dan Dokumentasi
a. Bagaimana help dan dokumentasi dipanggil? Pilihan pertama bagi perancang untuk membuat bagaimana bantuan dapat diakses oleh user. Bantuan ini dapat berupa command, tombol fungsi yang dapat memilih on atau off atau aplikasi yang terpisah.
b. Bagaimana help dan dokumentasi ditampilkan? Dalam sistem window akan ditampilkan dalam window yang baru. Dalam sistem lain mungkin dalam layar yang penuh atau bagian dari layar. Alternatif lain dapat berbentuk pop-up box atau tingkat command line.
c. Bagaimana help dan dokumentasi memiliki keefektifan? Tidak menjadi masalah teknologi apa yang digunakan untuk membuat help dan dokumentasi, tetapi yang perlu diperhatikan yaitu prinsip keefektifan.

Merancang Help dan dokumentasi

Terdapat banyak cara untuk merancangnya dan semua itu diserahkan pada perancang untuk memilih cara yang terbaik akan tetapi hal yang perlu diperhatikan adalah :
1.      Perancangannya seharusnya tidak seperti “add-on” pada system. Secara ideal seharusnya merupakan bagian integral dalam sistem
2.      Perancang harus memperhatikan isi dari bantuan dan konteks sebelum teknologi tersedia

Sumber : Interaksi Manusia & Komputer Universitas Gunadarma
Surbekti, Irfan: Santosa, Insap ; Interaksi Manusia dan Komputer, edisi Jurusan Teknik Informatika-ITS, 2006