Senin, 04 Januari 2016

Kalimat Efektif dan Ubahlah kalimat berikut ini menjadi kalimat efektif

A. Kalimat Efektif

Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.

Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:
1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

Ciri-Ciri Kalimat Efektif

1.Kesepadanan

Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.

Contoh:
Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT).
Tidak Menjamakkan Subjek

Contoh:
Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)
Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)

2.Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata

Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).

Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).

3.Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu:
a. Menghilangkan pengulangan subjek.
b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif)
Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif)

4.Kelogisan

Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.

Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)

5.Kesatuan atau Kepaduan

Kesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjurmeninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)
Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif)

6.Keparalelan atau Kesajajaran

Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.

Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)

7.Ketegasan

Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu:

a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).Contoh:
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.
Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan)
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)

b. Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar)

c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan.

d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.Contoh:
Anak itu bodoh, tetapi pintar.

e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh:
Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?
Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini



Sumber : http://widiapriyadi.blogspot.co.id/2012/11/kalimat-efektif-pengertian-ciri-dan.html 


B. Ubahlah kalimat berikut ini menjadi kalimat efektif :

1. Kepada semua informan penelitian mendapatkan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan.  (tidak efektif)
Semua informan penelitian mendapatkan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan. (efektif)

2. Di dalam artikel Koran itu menyuratkan bahwa sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal. (tidak efektif)
Di dalam artikel Koran menyuratkan bahwa sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal. (efektif)

3. Dengan beredarnya internet masuk desa bermanfaat sekali bagi masyarakat pedesaan. (tidak efektif)
Dengan beredarnya internet masuk desa bermanfaat  bagi masyarakat pedesaan. (efektif)

Sumber : http://abdulghafiqiyamini.blogspot.co.id/2014/12/kalimat-efektif-tugas-4.html

Form Surat dan Beberapa perhubungan makna seperti sinonim, hiponimi, homonimi, polisemi, dan antonimi

A. Buatlah format surat undangan rapat untuk dosen pengampu mata kuliah Bhs Indonesia, dalam acara pembahasan kurikulum Bhs Indonesia untuk perguruan tinggi. Pelaksanaan tanggal 25 November 2015 di Auditorium Universitas Gunadarma gedung 4 lt.6 depok, jam 09.00 WIB. Yang mengundang adalah koordinator mata kuliah.

Depok, 13 November 2015
No.             : 001/RPT/KB03/UG/15
Perihal       : Undangan Rapat
Lampiran   : -

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan akan diselenggarakannya rapat mengenai Pembahasan Kurikulum Bhs Indonesia untuk Perguruan Tinggi, maka dengan ini, kami mengundang seluruh Dosen Mata Kuliah Bhs Indonesia Universitas Gunadarma, guna mengikuti rapat tersebut yang akan dilaksanakan pada :

Hari       : Rabu
Tanggal  : 25 November 2015
Waktu    : 09.00 WIB
Tempat   : Auditorium UG gd 4 lt.6, Depok
 
Mengingat pentingnya acara tersebut, maka kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu hadir tepat pada waktunya.
Demikian surat undangan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.


              Hormat kami,                                                            Mengetahui,
             Edy Prihantoro                                            Prof. Dr. E. S Margianti, SE.,MM
              (Ketua Panitia)                                           (Rektor Universitas Gunadarma)


sum ber: http://upenpenupen.blogspot.co.id/2014/12/tugas-format-undangan-rapat.html

B. Beberapa perhubungan makna seperti sinonim, hiponimi, homonimi, polisemi, dan antonimi antara lain dari masing-masing makna :

Makna sinonim
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.

Contoh kalimatnya adalah
Umpamanya kata buruk dan jelek adalah dua buah kata yang bersinonim ;bunga, kembang, dan puspa adalah tiga buah kata yang bersinonom; mati, wafat, meninggal, dan mampus adalah empat buah kata yang bersinonim.

Contoh kalimat
Perbuatan ani sangat buruk sekali sehingga temannya tidak mau berteman
Baju yang dipakai ani sangat jelek dipakai
Anak ayam mati terlindas mobil
Ayah toni baru saja meninggal karena tertabrak mobil

Contoh lain :
binatang = fauna
bohong = dusta
haus = dahaga
pakaian = baju
bertemu = berjumpa

Hiponimi
Suatu kata atau frasa yang maknanya tercakup dalam kata atau frasa lain yang lebih umum, yang disebut hiperonim atau hipernim.

Contoh dalam kalimat :
• Hipernim : Hantu. Hiponim : Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur buntung, tuyul, genderuwo, suster ngesot, dan lain-lain.
• Hipernim : Ikan. Hiponim : Lumba-lumba, tenggiri, hiu, betok, mujaer, sepat, cere, gapih singapur, teri, sarden, pari, mas, nila, dan sebagainya
.

Homonimi
Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon.

Contoh Homograf :
– Amplop
+ Untuk mengirim surat untuk bapak presiden kita harus menggunakan amplop (amplop = amplop surat biasa)
+ Agar bisa diterima menjadi pns ia memberi amplop kepada para pejabat (amplop = sogokan atau uang pelicin)
– Bisa
+ Bu kadir bisa memainkan gitar dengan kakinya (bisa = mampu)
+ Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk diteliti (bisa = racun)

Contoh Homofon :
– Masa dengan Massa
+ Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa = waktu)
+ Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa (massa = masyarakat umum)

Tambahan :
– Anonim adalah tidak memiliki nama atau tidak diberikan nama.
Homonim adalah : Dua kata yang bentuk penulisan dan pengucapanya sama  tetapi
artinyaberbeda.

Contoh:
a.   Saya sudah bisa menyetir mobil. (bisa berarti dapat dan bermakna denotasi)
b.   Tetanggaku terkena bisa ular yang mematikan.(artinya racun makna denotasi)

Polisemi
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata seperti kata “kepala” dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher.

Contoh:
Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas. (kepala bermakna pemimpin).
Kepala anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh manusia yang ada di atas).
Tiap kepala harus membayar upeti sekodi tiwul kepada ki joko cempreng. (kepala berarti individu).
Pak Sukatro membuat kepala surat untuk pengumuman di laptop eee pc yang baru dibelinya di mangga satu. (kepala berarti bagian dari surat).

Antonimi
Perhubungan makna yang terdapat antara sinonimi, homonimi, hiponimi, atau [polisemi, bertalian dengan kesamaan-kesamaan; antonimi, sebaliknya, dipakai untuk menyebut makna-makna yang berlawanan. Bentuk-bentuk seperti laki-laki, hidup, gadis, masing-masing berantonim dengan perempuan, mati, dan janda. Dan kata-kata yang berlawanan makna itu disebut mempunyai perhubungan yang bersifat antonimi.
Atau dengan kata lain Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.

Contoh Antonim :
keras x lembek
naik x turun
kaya x miskin
surga x neraka
laki-laki x perempuan
atas x bawah

Contoh kalimat :
1.         Suara pak guru sangat keras sekali
2.         Kue lapis yang dimakan toni sangat lembek
3.         Laki-laki itu datang tak diundang
4.         Sinta adalah perempuan yang baik hati dan ramah

https://vhi3y4.wordpress.com/2010/03/23/beberapa-perhubungan-makna-seperti-sinonim-hiponimi-homonimi-polisemi-dan-antonimi/
http://ranafatinhexi.blogspot.co.id/2012/12/contoh-kalimat-sinonim-hiponimi.html