PROTOTYPING
Prototyping adalah proses membangun model dari suatu sistem.
Dalam hal sistem informasi, prototipe dipekerjakan untuk membantu desainer
sistem membangun suatu sistem informasi yang intuitif dan mudah untuk
memanipulasi bagi pengguna akhir. Prototyping merupakan proses iteratif yang
merupakan bagian dari fase analisis siklus hidup pengembangan sistem.
Pada bagian penentuan persyaratan tahap analisis sistem,
analis sistem mengumpulkan informasi tentang prosedur saat ini organisasi dan
bisnis proses yang terkait dengan sistem informasi yang diusulkan. Selain itu,
mereka mempelajari sistem informasi saat ini, jika ada satu, dan melakukan
wawancara dan mengumpulkan dokumentasi pengguna. Ini membantu analis
mengembangkan set awal persyaratan sistem.
Prototyping dapat meningkatkan proses ini karena mengubah
spesifikasi dasar, namun kadang-kadang berwujud, menjadi model kerja nyata
namun terbatas dari sistem informasi yang diinginkan. Umpan balik pengguna yang
diperoleh dari mengembangkan sistem fisik yang pengguna dapat menyentuh dan
melihat memfasilitasi respons evaluatif bahwa analis dapat mempekerjakan untuk
memodifikasi persyaratan yang ada serta mengembangkan yang baru.
Prototyping datang dalam berbagai bentuk – dari sketsa
teknologi rendah atau layar kertas (Pictive) dari mana pengguna dan pengembang
dapat menyisipkan kontrol dan objek, untuk sistem operasional berteknologi
tinggi dengan menggunakan KASUS (rekayasa perangkat lunak komputer-CAD) atau
bahasa generasi keempat dan di mana-mana di antara keduanya. Banyak organisasi
menggunakan alat prototipe ganda. Sebagai contoh, beberapa akan menggunakan kertas
dalam analisis awal untuk memfasilitasi umpan balik pengguna beton dan kemudian
mengembangkan prototipe operasional menggunakan bahasa generasi keempat,
seperti Visual Basic, selama tahap desain.
RAPID PROTOTYPING
Rapid Prototyping (RP) dapat didefinisikan sebagai
metode-metode yang digunakan untuk membuat model berskala (prototipe) dari
mulai bagian suatu produk (part) ataupun rakitan produk (assembly) secara cepat
dengan menggunakan data Computer Aided Design (CAD) tiga dimensi. Rapid
Prototyping memungkinkan visualisasi suatu gambar tiga dimensi menjadi benda
tiga dimensi asli yang mempunyai volume. Selain itu produk-produk rapid
prototyping juga dapat digunakan untuk menguji suatu part tertentu. Metode RP
pertama ditemukan pada tahun 1986 di California, USA yaitu dengan metode
Stereolithography. Setelah penemuan metode tersebut berkembanglah berbagai
metode lainnya yang memungkinkan pembuatan prototipe dapat dilakukan secara
cepat.
Saat ini, pembuatan prototipe menjadi syarat tersendiri pada
beberapa perusahaan dalam upaya penyempurnaan produknya. Beberapa alasan
mengapa rapid prototyping sangat berguna dan diperlukan dalam dunia industri
adalah:
- Meningkatkan efektifitas komunikasi di
lingkungan industri atau dengan konsumen.
- Mengurangi kesalahan-kesalahan produksi yang
mengakibatkan membengkaknya biaya produksi.
- Mengurangi waktu pengembangan produk.
- Meminimalisasi perubahan-perubahan mendasar.
- Memperpanjang jangka pakai produk misalnya
dengan menambahkan beberapa komponen fitur atau mengurangi fitur-fitur yang
tidak diperlukan dalam desain.
Rapid Prototyping mengurangi waktu pengembangan produk dengan
memberikan kesempatan-kesempatan untuk koreksi terlebih dahulu terhadap produk
yang dibuat (prototipe). Dengan menganalisa prototipe, insinyur dapat
mengkoreksi beberapa kesalahan atau ketidaksesuaian dalam desain ataupun
memberikan sentuhan-sentuhan engineering dalam penyempurnaan produknya. Saat
ini tren yang sedang berkembang dalam dunia industri adalah pengembangan variasi
dari produk, peningkatan kompleksitas produk, produk umur pakai pendek, dan
usaha penurunan biaya produksi dan waktu pengiriman. Rapid prototyping
meningkatkan pengembangan produk dengan memungkinkannya komunikasi yang lebih
efektif dalam lingkungan industri.
DIMENSI PROTOTYPING
1. Penyajian
Bagaimana desain dilukiskan atau diwakili ?
Dapat berupa uraian tekstual atau dapat visual dan diagram.
2. Lingkup
Apakah hanya interface atau apakah mencakup komponen komputerisasi ?
3. Executability (Dapat dijalankan)
Dapatkah prototype tersebut dijalankan ?
Jika dikodekan, akan ada priode saat prototype tidak dapat
dijalankan.
4. Maturation (Pematangan)
Apakah tahapan – tahapan proudk ini mengikuti ?
Revolusioner : mengganti yang lama.
Evolusioner : terus melakukan perubahan pada perancangan yang
sebelumnya
TERMINOLOGI PROTOTYPING
Metode Komputer
Terminologi :
a. Prototype Horizontal
Sangat luas, mengerjakan atau menunjukkan sebagian besar
interface, tetapi ini dilakukan dengan cara sangat baik.
b. Prototype Vertikal
Lebih sedikit aspek atau fitur dari interface yang
disimulasikan, tetapi dilaksanakan dengan rincian yang sangat baik.
c. Low – fidelity prototyping (prototype dengan tingkat ketepatan yang rendah)
Digunakan di awal disain.
Biasanya digunakan dengan skenario, lebih terinci, dan dapat
diputar ulang.
Kumpulan dari sketsa individual.
Menyajikan urutan inti cerita.
Menunjukkan bagaimana kemungkinan user dapt mengalami
peningkatan melalui setiap aktifitas.
d. Mid – fidelity Prototyping (Prototype dengan tingkat ketepatan sedang)
Form skematik.
Navigasi dan fungsi yang disimulasikan →biasanya berbasis
pada apa yang tampil pada layar atau simulasi layar.
Contoh tools yang digunakan : powerpoint, illustrator, dll.
e. High – fidelity prototyping (prototype dengan tingkat
ketepatan yang tinggi)
Hi – fi prototype seperti system akhir.
Menggunakan bahan baku yang sama seperti produk akhir.
Tools umum yang digunakan : macromedia director, visual
basic, flash, illustrator dll.
METODE RAPID PROTOTYPING
Beberapa metode Rapid Prototyping yang berkembang saat ini
adalah:
1. Stereolithography (SLA)
2. Selective Laser Sintering
(SLS)
3. Laminated Object
Manufacturing (LOM)
4. Fused Depsition Modelling
(FDM)
5. Solid Ground Curing (SGC)
Metode Pembuatan Prototyping
Ada beberapa pembuatan prototype yaitu :
1. Metode non – komputer (manual)
Tujuan
Ingin menyatakan gagasan desain dan mendapatkan dengan mudah
dan cepat pendapat atas system.
Deskripsi Desain
Dapat berupa deskripsi tekstual dari suatu desain system.
Kelemahan yang nyata adalah seberapa jauh dari system yang sebenarnya dan tidak
dapat melakukan pekerjaan yang mewakili aspek dari interface.
Sketsa, Mock ups
Paper based “menggambarkan” interface
Baik untuk mengungkapkan pendapat
Difokuskan pada orang dengan desain tingkat tinggi
Tidak terlalu baik untuk menggambarkan alur dan rinciannya
Murah dan cepat
umpan balik sangat menolong
Storyboarding
Pensil dan simulasi catatan atau walkthrough dari kemampuan
dan tampilan system
Menggunakan urutan diagram / gambar
Menunjukkan kunci snap shots
Cepat dan mudah
Skenario
Hipotesis atau imajinasi penggunaan
Biasanya menyertakan beberapa orang, peristiwa, lingkungan
dan situasi
Menyediakan konteks operasi
Terkadang dalam format naratif, tetapi juga dapat berupa
sketsa atau bahkan video
Utilitias skenario
Melibatkan dan menarik
Menginjinkan perancang untuk melihat masalah dari pandangan
orang lain
Memudahkan umpan balik dan pendapat
Dapat sangat kreatif dan futuristic
Prototyping Tools
Draw/Paint Program
Menggambar setiap layar, baik untuk dilihat
Prototipe horizontal, tipis
Contoh : Adobe Photoshop, Corel Draw
Scripted Simulation/Slide Show
Meletakkan tampilan seperti storyboard dengan animasi
perubahan diantaranya.
Dapat memberikan user catatan yang sangat spesifik
Contoh : Powerpoint, Hypercard, Macromedia Director, HTML
Interface Builder
Tools untuk menampilkan jendela, kendali, dan lain-lain dari
interface.
Mudah dikembangkan dan memodifikasi layar.
Mendukung jenis interface yang dikembangkan.
Mendukung berbagai macam device Input/Output.
Mudah untuk memodifikasi dan menghubungkan layar.
Mengijinkan memanggil prosedur eksternal dan program.
Mengijinkan mengimpor teks, grafik, media lain.
Mudah untuk dipelajari dan digunakan.
Dukungan yang baik dari vendor.
Contoh: Visual Basic, Delphi.
Sumber : Interaksi manusia dan komputer universitas gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar